Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,
dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan kembali dari tempat buang
air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu
dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu
bersyukur. (QS. 5 (Al-Maidah): 6)
NIAT PANGKAL SELURUH AKTIFITAS
Ma-asyiral hadhirin/at Rahimakumullooh
Bagaimana kedudukan niat sebagai pangkal dari suatu aktifitas
ibadah dalam pandangan Allah SWT sebagaimana DIA berfirman :
Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan
itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan
kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu
bahagianpun di akhirat. (QS. 42(Asy-Syuuro ):20).
Dan DIA mengajarkan kepada Rasulullooh Muhammad s.a.w. (pbuh):
Sesungguhnya amal-amal perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya
setiap orang itu akan mendapati apa yang diniatinya. (HR. Bukhori-Muslim).
Dan dilain hadits yang bunyinya mirip Rasulullooh s.a.w. bersabda:
Dari Umar bin Khatab, ia berkata: telah bersabda Rasulullooh s.a.w.
(pbuh):
Sesungguhnya amal-amal perbuatan tergantung niatnya, dan
sesungguhnya setiap orang itu akan mendapati apa yang diniatinya. Barangsiapa
hijrahnya* kepada Allah dan rasulNYA maka hijrahnya kepada Allah dan rasulNYA.
Barangsiapa hijrahnya untuk meraih kesenangan dunia atau menikahi wanita, maka
hijrahnya adalah kepada apa yang ia hijrahi. (HR. Bukhori 1:9 & Muslim 6:48)
*) salah satu pengertian hijrah adalah :
.........Seorang dipanggil muhajir (orang yang berhijrah) adalah orang
yang meninggalkan keburukan kemudian menunaikan kebaikan. (HR. Ahmad).
Niat itu adalah maksud /keinginan menyengaja dengan kesungguhan hati
untuk mengerjakan sholat* semata-mata karena menaati perintah Allah SWT
sesuai dengan tuntunan Rasulullooh s.a.w. (pbuh) (yang diketahuinya).
*) dalam makalah ini ditujukan tentang sholat dalam hal yang lain
dapat diapplikasikan untuk lainnya.
Ibnu Taimiyyah berkata: tempat niat itu di hati bukan di lisan menurut
kesepakatan para Imam kaum muslimin dalam semua masalah ibadah. Sehingga
seandainya seseorang berkata dengan lisannya berlainan dengan apa yang
diniatkan dalam hatinya, maka yang dianggap adalah apa-apa yang diniatkan
oleh hatinya bukan yang dilafazhkan. Dan seandainya seorang berkata secara
lisan tentang niatnya tetapi niatnya tidak sampai kehatinya, maka yang
demikian tidak mencukupi menurut kesepakatan para Imam kaum Muslimin, karena
niat adalah kesengajaan maksud dan kesungguhan dalam hati.
(Majmuu'atir-Rosaailil Kubro 1:243).
MENGHADAP KA'BAH
Rasulullooh Muhammad s.a.w. (pbuh) bersabda:
Apabila Rasulullooh s.a.w. (pbuh) bangkit hendak melakukan sholat
baik fardhu (wajib) maupun sunat, maka beliau menghadap ka'bah. (mutawatir =
diriwayatkan oleh banyak orang).
Apabila kamu bangkit hendak menunaikan sholat, maka sempurnakanlah
wudhu', kemudian menghadaplah ke arah kiblat dan bertakbirlah. (HR. Bukhori-
Muslim).
(Insya Allah dilanjutkan).
Billaahi taufiq wal hidayah
Wassalamu 'alaikum wr.wb..
*Chalid thalib (Komite tarbiyah)
Senin, 16 April 2007
Sifat shalat Rasululah SAW (2)
Diposting Oleh Administrator Jam 13.02.00
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar