Oase
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Selamat Datang Di Blog Seuntai Kenangan

Senin, 16 April 2007

Sifat shalat Rasululah SAW (19)

TASYAHHUD PERTAMA

Setelah selesai dari raka'at kedua, lalu beliau duduk untuk tasyahhud.
Kepada orang yang sholatnya belum betul, beliau s.a.w. bersabda: Apabila
kamu duduk di TENGAH-TENGAH sholat (tasyahhud awal), maka
ber-thuma'ninah-lah dan bentangkan paha kirimu, lalu bertasyahhud-lah.
(Abu Dawud dan Baihaqi).

Dari Abi Humaid Assa'idi. Ia berkata : Saya lihat Rosulullooh s.a.w.
apabila bertakbir,...............,dan apabila duduk di akhir raka'at yang
kedua, ia duduk atas kakinya yang kiri dan ia dirikan yang kanan; dan
apabila duduk di raka'at yang akhir, ia kedepankan kaki kirinya dan
dirikan yang lain, dan ia duduk atas pinggulnya. (Bukhori).

Abu Huroiroh ra. berkata: Kekasihku, Rosulullooh s.a.w. telah melarangku
untuk duduk seperti duduknya anjing. (Ath-Thoyalisi, Ahmad dan Ibnu
Syaibah).

Diriwayatkan bahwa : Apabila beliau s.a.w. duduk di dalam tasyahhud, maka
beliau meletakkan telapak tangan kanannya di atas pahanya [dalam riwayat
lain: lututnya] yang sebelah kanan dan meletakkan telapak tangan kirinya
di atas pahanya [dalam riwayat lain: lututnya] yang seb elah kiri. (Muslim
dan Abu 'Uwanah).

Rosulullooh s.a.w. meletakkan ujung sikunya yang sebelah kanan di atas
pahanya yang sebelah kanan. (Abu Dawud dan Nasa'i --->sahih).

Beliau s.a.w. melarang seorang laki-laki yang duduk bersandar kepada
tangannya yang sebelah kiri di dalam sholat. Beliau s.a.w. bersabda,
"Sesungguhnya sholatnya itu adalah sholat orang yahudi. (Baihaqi dan Hakim
--->sahih). Dalam lafzh lain beliau s.a.w. bersabda : Janganlah engkau
duduk seperti ini. Sesungguhnya duduk yang seperti itu adalah duduknya
orang-orang yang disiksa. (Ahamd dan Abu Dawud). Dalam riwayat lain beliau
s.a.w. bersabda : Duduk seperti itu adalah duduknya orang-orang yang
dimurkai. (Abdurrazaq disahihkan oleh Abdul-Haq).

Dari Ibnu Umar: bahwasanya Rosulullooh s.a.w. apabila duduk tasyahhud, ia
letak tangannya yang kiri atas lututnya yang kiri dan yang kanan atas yang
kanan, dan ia genggam lima puluh tiga (53)* dan ia isayarat dengan jari
telunjuknya [dalam riwayat lain: dan ia genggam se mua jarinya dan ia
isyarat dengan (jari) yang mengiringi ibu jari]. (Muslim). * genggam lima
puluh tiga (53) itu satu cara menghitung di sisi orang arab dengan
menggenggam jari yang hasilnya ialah tergenggam semua jari, kecuali
telunjuk untuk isyarat.

Isyarat telunjuk yang dimaksud menurut riwayat Wa'il bin Hujr bahwa
Rosulullooh menggoyang-goyangka dia dan menurut riwayat Ibnu Zubair bahwa
Rosulullooh s.a.w. isyarat (menunjukkan jari) tetapi tidak
menggoyang-goyangnya. Jadi menurut penulis Bulughul M arom, Wa'il melihat
sewaktu Rosulullooh s.a.w. menggoyang dan Zubair melihat waktu Rosulullooh
s.aw. tidak menggoyangnya. Sehingga bilamana ada yang menggoyang dan ada
yang tidak, biarkan saja. Kata Al-Albani, hadits yang menerangkan bahwa
beliau s.a.w. tidak menggerak-gerakkan jarinya, isnadnya tidak tetap (Lih.
dho'if Abi Dawud 175). Selanjutnya dikatakan bahwa jelaslah bahwa
menggerak-gerakkan jari di dalam tasyahhud itu adalah sunnah yang t etap
dari Rosulullooh s.a.w.

Apabila beliau s.a.w. menunjuk dengan jarinya (telunjuknya), maka beliau
meletakkan ibu jarinya di atas jari tengahnya. (Muslim dan Abu 'Uwanah).

Kadangkala beliau s.a.w. membuat lingkaran dengan keduanya (ibu jari dan
jari tengahnya). (Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu Khuzaimah; Ibnu Hibban
--->sahih).

Beliau menggerak-gerakkan jarinya (telunjuknya) sambil berdo'a dengannya.
(Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu Khuzaimah; Ibnu Hibban --->sahih). Kata Imam
Thohawi kata YAD'U BIHAA =BERDOA DENGANNYA menunjukkan bahwa hal itu
dilakukan adalah di akhir sholat. Kata Al-Albani, bahwa di dalamya justru
terdapat sebuah dalil yang menunjukkan bahwa adalah sunnah untuk
meneruskan memberi isyarat dan mengge rak-gerakkan telunjuknya sampai
salam. Ini adalah Imam Ahmad.

Rosulullooh Muhammad s.a.w. melebarkan telapak tangannya yang sebelah kiri
di atas lututnya yang sebelah kiri dan menggenggam jari jemari telapak
tangannya yang sebelah kanan semuanya, lalu menunjuk kearah kiblat dengan
jarinya yang berada setelah ibu jar i (telunjuk) sambil mengarahkan
pandangannya kepadanya. (Muslim, Abu 'Uwanah dan Ibnu Khuzaimah).

Sesungguhnya ia lebih keras bagi setan daripada besi, yakni telunjuk.
(Ahmad, Al-Bazzar, Abu Ja'far Al-Bukhtari dan Abul Ghoni Al-Maqdisi
--->hasan; Ar-Rubani dan Baihaqi).

Para sahabat Nabi s.a.w., sebagian mereka mengambil atas sebagian yang
lain, yakni isayarat dengan jari di dalam berdo'a. (Ibnu Abi Syaibah
--->hasan).

Rosulullooh s.a.w. melakukan hal itu di dalam dua tasyhhud semuanya.
(Nasa'i dan Baihaqi --->sahih).

Beliau s.a.w. melihat seorang laki-laki berdo'a dengan dua jarinya.
Kemudian beliau s.a.w. bersabda: Satu-satu, lalu ia menunjuk dengan
telunjuknya. (Ibnu Abi Syaibah dan An-Nasa'i disahihkan Hakim dan
disepakati Adz-Dzahabi).

KEWAJIBAN TASYAHHUD PERTAMA DAN PENSYARI'ATAN BERDO'A DI DALAMNYA

Rosulullooh s.a.w. membaca At-Tahiyyah didalam SETIAP DUA RAKA'AT. (Muslim
dan Abu 'Uwanah).

Rosulullooh s.a.w. bersabda: Apabila kamu duduk di dalam setiap dua
raka'at, maka ucapkanlah attahhiyaatu...,dan hendaklah salah seorang di
antara kamu memilih do'a yang paling dikaguminya. Kemudian, berdo'alah
kepada Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Agung dengan do'a-do'a itu.
(Nasa'i, Ahmad dan Thobroni --->sahih).

Ucapkanlah attahhiyaat di dalam setiap duduk. (Nasa'i --->sahih).

Rosulullooh Muhammad s.a.w. mengajarkan at-tasyahhud kepada mereka
(sahabat) sebagaimana beliau s.a.w. mengajarkan surat dari Al-Qur'an
kepada mereka. (Bukhori dan Muslim).

Apabila beliau s.a.w. lupa membacanya di dalam dua raka'at pertama, maka
beliau melakukan sujud sahwi. (Bukhori dan Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar