Oase
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Selamat Datang Di Blog Seuntai Kenangan

Senin, 16 April 2007

Sifat shalat Rasululah SAW (17)

Diriwayatkan bahwa :
ROSULULLOOH S.A.W. menjadikan RUKU'NYA dan BANGKITNYA DARI RUKU',
SUJUDNYA dan DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD hampir sama lamanya.
(Bukhori dan Muslim).

LARANGAN MEMBACA AL-QUR'AN DI DALAM SUJUD

Rosulullooh Muhammad s.a.w. melarang untuk membaca Al-Qur'an
di dalam ruku' dan sujud. Beliau memerintahkan untuk bersungguh-
sungguh dan memperbanyak do'a di dalam sujud.

Diriwiyatkan bahwa Rosulullooh Muhammad s.a.w. melarang membaca
Al-Qur'an di dalam ruku' dan sujud. (Muslim dan Abu 'Uwanah).

Rosulullooh s.a.w. bersabda:
Hamba yang paling dekat kepada Robbnya adalah hamba yang bersujud.
Oleh karena itu perbanyaklah do'a di dalam sujud.
(Muslim, Abu 'Uwanah dan Al-Baihaqi).

MEMPERPANJANG SUJUD

Rosulullooh Muhammad s.a.w. menjadikan lama sejudnya hampir
sama lamanya dengan ruku'nya. Dikarenakan sesuatu hal beliau s.a.w.
dapat lama sekali dalam ruku sebagaimana yang dikatakan oleh
sebagian sahabat:

Rosulullooh s.a.w. telah keluar kepada kami di dalam
salah satu sholat 'Isya'-Zhuhur atau 'Ashr- sambil
membawa Hasan atau Husain. Kemudian Nabi s.a.w. tampil ke depan
dan meletakkannya di sisi kaki kanannya, lalu bertakbir untuk
sholat dan sholatlah beliau s.a.w.
Beliau memperpanjang sujudnya di antara dua punggung sholatnya.
(Rawi berkata), kemudian aku mengangkat kepalaku di antara manusia,
tiba-tiba anak kecil berada di atas punggung Rosulullooh s.a.w.,
sedangkan beliau tetap bersujud. Maka aku kembali bersujud.
Setelah Rosulullooh s.a.w. sholat, maka manusia berkata,
Wahai Rosulullooh, sesungguhnya engkau telah memperpanjang
sujudmu di antara dua punggung sholatmu ini,
sehingga kami menduga bahwa telah terjadi sesuatu perkara atau engkau
menerima wahyu.
Maka beliau s.a.w. bersabda: "Semua itu tidak terjadi,
tetapi anakku telah menjadikan aku sebagai kendaraan,
maka aku tidak mau untuk mempercepatnya sebelum ia selesai
memenuhi hajatnya. (An-Nasa'i dan Ibnu Asakir; Hakim --->sahih).

KEUTAMAAN SUJUD

Rosulullooh Muhammad s.a.w. bersabda :
Tidak ada satu orangpun di antara umatku yang tidak aku
ketahui pada hari kiamat. Mereka (sahabat) bertanya,
"Bagaimana engkau dapat mengetahuinya wahai Rosulullooh,
sedangkan engkau berada di tengah-tengah banyaknya makhluk?
Beliau s.a.w. bersabda: Apakah engkau dapat mengetahui
sekiranya engkau memasuki tumpukan makanan yang di dalamnya
terdapat sekumpulan kuda berwarna hitam pekat yang
tidak dapat tertutup oleh warna lain,
dan di dalamnya terdapat pula kuda putih bersih,
dapatkah engkau melihatnya? Mereka berkata: "Tentu"!!!.
Beliau s.a.w. bersabda : "Sesungguhnya umatku pada hari itu
berWAJAH PUTIH BERSIH karena SUJUD dan karena WUDHU'.
(Ahmad dengan sanad yang sahih; Tirmidzi --->sahih).

Dan Rosulullooh s.a.w. bersabda:
Apabila Allah hendak memberikan rahmatNYA kepada
seseorang di antara penghuni neraka, maka Allah memerintahkan
kepada malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang
beribadah kepada Allah. Maka malaikat mengeluarkan mereka
dan mereka diketahui dengan bekas
-bekas sujud. Dan Allah telah mengharamkan kepada
neraka untuk memakan bekas sujud. Mereka akan keluar dari neraka.
Sesungguhnya, setiap bani Adam (dalam neraka) itu akan
dimakan oleh neraka, kecuali bekas sujud. (Bukhori dan Muslim).

SUJUD BISA LANGSUNG DI TANAH ATAU MENGGUNAKAN ALAS (TIKAR DLL).

Diriwayatkan bahwa:
Para sahabat Rosulullooh s.a.w. sholat bersama
beliau pada saat yang sangat panas. Kemudian,
apabila salah seorang di antara mereka tidak dapat
menetapkan keningnya ke atas tanah, maka ia
menghamparkan bajunya, lalu bersujud di atasnya.
(Muslim dan Abu 'Uwanah).

Dan diriwayatkan bahwa beliau s.a.w. berabda :
...dan aku menjadikan seluruh tanah bagiku dan
ummatku sebagai masjid (tempat sujud) dan suci.
Oleh karena itu, dimana saja salah seorang di antara
ummatku menemui (waktu) sholat, maka ia mempunyai masjid yang suci.
Dan orang-orang sebelum aku telah mengagungkan hal itu.
Sesungguhnya mereka telah melakukan sholat di dalam
gereja-gereja mereka. (Ahmad, As-Siraj dan Baihaqi --->sahih).

Pernah Rosulullooh s.a.w. bersujud di atas tanah berair.
Peristiwa ini telah terjadi pada waktu shubuh pada
malam kedua puluh satu dari bulan Romadhon,
ketika turun hujan dari langit dan atap masjid yang
terbuat dari pelepah kurma itu bocor, sehingga Nabi s.a.w.
bersujud di atas tanah berair. Abu Sa'id Al-Khudri berkata:
Kedua mataku telah melihat Rosulullooh Muhammad s.a.w.,
sedangkan pada kening dan hidungnya terdapat bekas air
dan debu (tanah). (Bukhori dan Muslim).

Diriwayatkan bahwa:
Beliau s.a.w. sholat di atas khumroh (tikar kecil yang
menutup wajah dari tanah). (Bukhori dan Muslim).

Diriwayatkan pula :
Beliau s.a.w. sholat di atas tikar. (Muslim dan Abu 'Uwanah).

Diriwayatkan pula :
Beliau s.a.w. sholat di atas tikar itu dan tikar tersebut
telah menghitam karena banyak dipakai. (Bukhori dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar