Oase
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Selamat Datang Di Blog Seuntai Kenangan

Senin, 16 April 2007

Sifat shalat Rasululah SAW (15)

KEWAJIBAN THUMA'NINAH DI DALAM I'TIDAL

Dari Ibnu Umar, bahwasanya Nabi s.a.w. mengangkat kedua tangannya
berbetulan dengan dua bahunya apabila memulai sholat dan
apabila bertakbir buat keruku' dan apabila
mengangkat kepalanya dari ruku'. (Bukhori dan Muslim).

Rosulullooh s.a.w. menjadikan lama berdirinya disini hampir
mendekati lama ruku'nya, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.

Adakalanya beliau s.a.w. berdiri hingga seseorang mengatakan,
beliau telah lupa, disebabkan lamanya beliau berdiri.
(Bukhori, Muslim dan Ahmad).

Rosulullooh s.a.w. memerintahkan untuk ber-thuma'ninah
di dalam i'tidal itu.
Beliau s.a.w. berkata kepada orang yang sholatnya belum betul :
Kemudian angkatlah kepalamu hingga engkau berdiri lurus,
dan setiap tulang (ruas) dapat mengambil tempatnya.
[Dan didalam riwayat lain dikatakan: Dan apabila engkau
melakukan i'tidal, maka luruskanlah punggungmu dan
angkatlah kepalamu hingga tulang-tulang
kembali kepada sendi-sendinya].
(Bukhori, Muslim, Darimi, Hakim, Syafi'i dan Ahmad).
[dalam riwayat lain lagi:...maka tegakkanlah tulang belakangmu
hingga kembali tulang-tulang= Ahmad];
[dalam riwayat lain lagi:...kemudian bangkitlah hingga tetap engkau
berdiri= Ahmad dan Ibnu Hibban].

Kemudian Rosulullooh s.a.w. mengingatkan kepada orang itu:
Sesungguhnya tidaklah sempurna sholat seseorang di antara manusia,
apabila ia belum mengerjakan hal itu.

Dalam hadiest lain Rosulullooh s.a.w. bersabda:
Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung tidak akan memperhatikan
sholat seorang hamba yang TIDAK MENEGAKKAN (MELURUSKAN)
PUNGGUNGNYA DI ANTARA RUKU' DAN SUJUDNYA. (Ahmad dan Thobroni ---> sahih).

Hadiest-hadiest ini tidak ada yang menerangkan dimana
posisi tangan berada ketika i'tidal. Sehingga setahu SAYA posisi
tangan ketika i'tidal semuanya adalah pendapat yang
tidak perlu dipertentangkan satu sama lainnya,
sampai ada hadiest yang menerangkan
tentang hal itu.

Toh hadiest-hadiest di atas jelas mengatakan bahwa yang penting
sudah berdiri tegak/lurus sampai posisi tulang-tulang
(belakang) kembali ketempatnya, dengan thuma'ninah.
Walloohu a'lamu bish-showaab.

Contoh pendapat (posisi tangan) tersebut adalah yang
diterangkan Al-Albani mengenai tulisan Asy-Syaikh At-Tuwajiri,
bahwasanya Imam Ahmad mengatakan: Jika mau, maka ia meluruskan
kedua tangannya setelah berdiri dari ruku',
dan jika mau maka ia meletakkan
keduanya (di atas dada).

SUJUD

Rosulullooh s.a.w. mengucapkan takbir,
[kadangkala beliau s.a.w. mengangkat kedua tangannya apabila
hendak sujud (Nasa'i. Daruquthni dan Mukhlish--->sahih)],
lalu turun untuk sujud (Bukhori dan Muslim).


Kepada orang yang sholatnya belum betul, beliau s.a.w. bersabda :

Tidaklah sempurna sholat salah seorang di antara manusia,
sehingga ia mengucapkan, sami'alloohuliman hamidah,
sampai ia berdiri tegak lurus,
kemudian mengucapkan Alloohu akbar, lalu sujud,
sehingga tulang sendi-sendinya menjadi tenang. (Abu Dawud
Hakim disahihkan dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).

Dilain riwayat dikatakan apabila beliau s.a.w. hendak sujud,
maka beliau mengucapkan takbir, dan MERENGGANGKAN KEDUA TANGANNYA
dari KEDUA SISI TUBUHNYA, kemudian sujud.
(Abu Ya'la; Ibnu Khuzaimah --->sahih).

Apakah hadiest ini bisa digunakan untuk menunjukkan posisi tangan
ketika i'tidal ???
yakni beliau s.a.w. meRENGGANGkan kedua tangannya dari
KEDUA SISI TUBUHNYA kemudian sujud???
Walloohu a'lamu bish-showaab.

SUJUD DENGAN BERTELEKAN PADA KEDUA TANGAN

Beliau s.a.w. meletakkan kedua tangannya di atas tanah
sebelum kedua lututnya. (Ibnu Khuzaimah; Daruquthni dan Hakim,
disahihkan dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).

Nabi s.a.w. bersabda:
Apabila seorang di antara kamu sujud,
maka janganlah ia berlutut seperti berlututnya unta [yang berlari],
dan hendaklah ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya.
(Abu Dawud dan Ahmad dengan sanad yang sahih).

Sesungguhnya kedua tangan itu bersujud sebagaimana bersujudnya wajah.
Oleh karena itu apabila salah seorang di antara kamu meletakkan wajahnya,
maka hendaklah ia meletakkan kedua tangannya (juga),
dan apabila ia mengangkatnya, maka hendaklah iapun mengangkatnya
keduanya. (Ibnu Khuzaimah, Ahmad dan As-Siraj disahihkan
oleh Hakim dan disepakati oleh Adz-dzahabi).

Dari Baro' bin 'Azib, ia berkata: telah bersabda Rosulullooh s.a.w.:
Apabila engkau sujud maka letakkanlah dua tapak tanganmu dan
angkatlah kedua sikumu. (Muslim).

Beliau bertelekan kepada kedua tangannya sambil melebarkannya
(Abu Dawud dan Hakim -->sahih),
merapatkan jari-jari kedua telapak tangannya. (Ibnu Khuzaimah, Baihaqi
dan Hakim --->sahih) dan mengarahkannya kehadapan kiblat. (Baihaqi
--->sahih).

Beliau s.a.w. meletakkan (kedua telapak tangannya)
setentang (sejajar) dengan kedua bahunya.
(Abu Dawud dan Tirmidzi --->sahih).
Beliau s.a.w. meletakkannya setentang dengan kedua telinganya.
(Abu Dawud dan An-Nasa'i --->sahih).

Dari Ibnu Abbas, ia berkata: telah bersabda Rosulullooh s.a.w.:
Aku diperintah bersujud atas tujuh tulang, atas dahi;
dan ia isyarat dengan tangannya kepada hidung,
dua telapak tangan, dua lutut dan ujung-ujung kedua tapak kaki.
(Bukhori dan Muslim).

Rosulullooh s.a.w. berkata kepada orang yang sholatnya belum betul:
Apabila kamu sujud, maka tetaplah pada sujudmu itu.
(Abu Dawud dan Ahmad --->sahih)[tetapkanlah wajah dan
kedua tanganmu, sehingga setiap tulangmu menjadi tenang
pada tempatnya. (Daruquthni dan Thobroni; Abu Na'im)].

Nabi s.a.w. menetapkan juga kedua lututnya dan
ujung-ujung jari kedua kakinya. (Baihaqi --->sahih);
menghadapkan ujung-ujung jari-jemarinya kearah kiblat
(Bukhori dan Abu Dawud),
dengan menegakkannya (Baihaqi --->sahih)
dan merapatkan kedua tumitnya (Thohawi
dan Ibnu Khuzaimah;Hakim --->sahih).
Beliau memerintahkan untuk melakukan pekerjaan itu.
(Tirmidzi dan As-Siraj --->sahih).

Kepada orang (berambut gondrong) yang sujud lalu tangannya
digunakan untuk menahan rambutnya (sehingga tidak ikut
menempel di lantai), Rosulullooh s.a.w. bersabda :
Sesungguhnya, perumpamaan orang ini seperti orang yang sholat,
sedangkan kedua tangannya diikat ke belakang. (Muslim,
Abu 'Uwanah dan Ibnu Hiban).

Nabi s.a.w. mengangkat kedua (siku)nya dari lantai
dan menjauhkannya dari kedua sisi tubuhnya,
sehingga putih kedua ketiaknya terlihat dari belakangnya.
(Bukhori dan Muslim).

Luruslah kamu sekalian di dalam bersujud dan
janganlah salah seorang di antara kamu menghamparkan kedua sikunya
seperti anjing menghamparkannya. (Bukhori, Muslim, Abu Dawud dan Ahmad).

Janganlah engkau bentangkan kedua sikumu seperti binatang buas,
dan bertelekanlah kepada kedua telapak tanganmu
serta renggangkanlah kedua tanganmu (tangan dari siku kebahu).
Karena sesungguhnya apabila engkau melakukannya, maka seluruh
anggota tubuhmu ikut bersujud bersamamu. (Ibnu Khuzaimah dan Al-Maqdisi
--->sahih).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar