Oase
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Selamat Datang Di Blog Seuntai Kenangan

Sabtu, 11 Agustus 2007

Kontemplasi Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

Selain sebagai sarana Rihlah spiritual yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad SAW, Isra dan Mi'raj juga merupakan salah satu perjalanan yang sangat spektakuler, karena perjalan yang sangat jauh itu dapat ditempuh dengan waktu satau malam. Jika hanya mengunakan logika tanpa didukung oleh keimanan maka manusia akan tidak mempercayainya tentang hal ini.

Dari perjalanan yang spektakuler ini ada satu hal yang sangat luar biasa dan ini merupakan salah satu bentuk ibadah mahdoh yang langsung Allah turunkan kepada nabi Muhammad saw, tanpa melalui perantara malaikat jibril.
Lain halnya dengan perintah ibadah atau wahyu-wahyu yang lain yang penyampainnya melalui malaikat jibril.

Itulah Ibadah shalat, sehingga Allah dan Rasulnya menempatkan ibadah ini adalah kunci dari ibadah-ibadah yang lain.

"Yang pertama kali dihisab (ditimbang) di akhirat kelak adalah ibadah shalat, jika shalatnya baik maka dianggap baikalh seluruh amalnya, jika shalatnya rusak maka dianggap rusaklah seluruh amal ibadannya' (Al hadist)

Didalam sabda yang lalin dikatakan bahwa "barang siapa menegakkan shalat berarti dia telah mengakkan agamanya, dan barang siapa meninggalkan shalat berarti dia telah merobohkan agamanya."

Begitupun Allah telah menerangkan dalam ayat-ayatnya "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku"(QS. Al Baqarah 43)

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,"(QS Maryam 59)

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Ankabut 45)

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu" (QS. Al Baqarah 45)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang berbicara tentang sahalat.

Yang jadi renungan kita adalah ruh shalat itu sendiri. Pada saat ini seakan-akan tidak ada, kita sudah salattetapi maksiat jalan terus, kita sudah shalat korupsi tetap kiat lakukan dan berbagi macam perbuatan yang bertentangan dengan shalat itu sendiri.

Bila kita lihat kepada uswah kita Nabi Muhammad saw, bahwa dalam satu hadist dari aisyah bahwa beliau dalam mengerjakan shalat hingga kakinya bengkak-bengkak. Ini menunjukkan keseriusan beliau dalam hal melakukan shalat, padahal beliau sudah di jamin masuk surga.

Lalu bagimana dengan kita yang tidak ada jaminan dari Allah untuk masuk surga, kenapa justru kita leha-leha, santai-santai dalam ibadah shalat???

Disinilah kita perlu introspeksi diri, sudah sejauh mana keseriusan kita dalam hal melaksanakan shalat, apakah sudah shalat kita sesuai dengan standarnya Allah dan Rasuln-Nya??? ataukah sahalat kita ini hanya sekedar rutinitas?? sekedar kewajiban memenuhi kaidah fiqih?? sekedar kebiasaan sejak kecil?? dan sekedar shalat saja???

Bisa jadi sekedar itulah kita selama ini melakukan shalat, ini tercermin dari kehidupan kita dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bagimana mungkin orang yang shalatnya khusu tidak takut korupsi, nepotisme dan perbuatan maksiat lainnya.

Semuanya kembali kepada diri masing-masing. Ayooo kita perbaiki kualitas ibadah kiata terutama shalat. Semoga ini sebagi sarana penyadaran diri sebelum terlambat. Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar