Oase
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Selamat Datang Di Blog Seuntai Kenangan

Rabu, 13 Juni 2007

Perumpamaan Lalat dan Lebah

Lalat adalah hewan yang senantiasa menyukai tempat-tampat yang kotor dan berbau busuk. Di mana ada sampah atau bangkai, di sana ada lalat. Tidak hanya satu atau dua ekor lalat yang mendatangi, bahkan saking ramainya mereka untuk berebut tempat, suaranya pun terdengar kencang, seolah mereka sedang membicarakan nikmatnya mendatangi bangkai itu dan menjadikannya sebagai perbincangan menarik.

Setelah mereka puas mendatangi satu bangkai, mereka akan beralih untuk mencari bangkai yang lain dengan masih membawa bekas dan bau busuk dari bangkai pertama yang mereka datangi. Jika tidak ketemu, mereka akan menghampiri tempat-tempat yang bersih atau makanan yang terbuka namun dalam rangka untuk menyebarkan bibit penyakit kepada siapapun. Setiap orangpun akan merasa jijik terhadapnya.

Berbeda sekali dengan lebah. Lebah adalah hewan yang sangat menyukai keindahan dan kemanfaatan. Mereka selalu dan hanya akan mendatangi kembang-kembang indah yang tengah bermekaran. Mereka hinggap di sana, lalu mengambil sari pati dari setiap kembang yang mereka singgahi untuk kemudian dijadikan bahan baku pembuatan madu. Apa yang mereka ambil dari satu kembang ke kembang yang lain merupakan bahan terbaik yang akan menghasilkan madu yang bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai obat berbagai penyakit bagi manusia.

Setiap hari, yang terlintas di benak sang lebah adalah menghasilkan madu dengan kualitas terbaik hasil olahan sendiri dengan izin Alloh SWT. Adapun sengat yang melekat di tubuh mereka bukan merupakan alat untuk menyerang musuh, melainkan sebagai alat untuk mempertahankan diri dari berbagai gangguan.

Beruntunglah menjadi bagian dari komunitas lebah, sebagai perumpamaan orang-orang yang selalu senang berada di majelis-majelis ilmu dan dzikir, yang mengambil sari patinya untuk kemudian dijadikan sebagai bahan beramal kebaikan, sebagai hujjah untuk menolak kebatilan dan keingkaran terhadap Alloh SWT dan Rosul-Nya, dan orang pundapat mengambil banyak manfaat darinya, dunia akhirat.

Dan merugilah menjadi bagian dari komunitas lalat, sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang yang lebih senang mendatangi tempat-tempat maksiat, yang tidak mendatangkan sesuatupun kecuali keburukan dan kebahagiaan semu, dan orang-orangpun pada akhirnya enggan mendekati. *eramuslim
Baca Selengkapnya..

Jumat, 08 Juni 2007

Kisah Dibalik Membaca Basmalah

Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan.
Perempuan itu sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan sentiasa memperolok-olokkan isterinya.
Suaminya berkata sambil mengejak, "Asyik Bismillah, Bismillah. Sekejap-sekejap Bismillah."

Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah S.W.T. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu."
Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan duit yang banyak kepada isterinya dengan berkata, "Simpan duit ini." Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang aman, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan mengendap-endap suaminya itu mengambil duit tersebut dan mencampakkan tas duit ke dalam sumur di belakang rumahnya.

Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, "Berikan padaku duit yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan."
Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan duit itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan duit itu dia membuka dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahiim." Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibrail A.S. untuk mengembalikan tas duit pada tempatnya semula.

Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mulai mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak memulakan sesuatu kerja.
Baca Selengkapnya..